Pada tanggal 4 hingga 13 Oktober 2009 lalu, wartawan Republika,
Syahruddin El-Fikri, atas undangan Departemen Luar Negeri dan
Perdagangan Australia, ikut dalam program “International Media Visit”.
Ia berkesempatan meliput kegiatan umat Islam di sana. Berikut
laporannya.
Sebuah
tanya mengemuka. Bagaimana agama Islam masuk ke Australia? Dr H Amin
Hady, ketua Federasi Informasi dan Studi Islam (FISI) Australia,
memiliki jawabannya. Ia mengungkapkan, Islam masuk ke Australia sejak
abad ke-16 dan 17.
Pertama
kali, ujar Hady, agama Islam dibawa oleh para nelayan dan pelaut yang
berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. ”Mereka tiba di pesisir utara
wilayah Australia Barat, Australia Utara, dan Queensland,” ujarnya.
Para nelayan dan pelaut itu, kemudian menjalin hubungan dagang dengan penduduk asli Australia. Selain itu, mereka juga mencari teripang yang kemudian dijual sebagai makanan di pasar Cina. Hady pun menyuguhkan sejumlah bukti.
Kedatangan
Muslim Makassar ke negeri tersebut, dapat diketahui dari kesamaan
bahasa Makassar dengan penduduk asli di wilayah pesisir Australia.
Bahkan, di beberapa gua di permukiman Aborigin, terdapat lukisan perahu
tradisional para nelayan Makassar.
Tak
hanya itu, ada juga sejumlah peninggalan para nelayan dan pelaut
Makassar di permukiman Aborigin di pesisir barat dan utara Australia. Di
Museum Nasional Australia, juga terdapat sejumlah benda yang diyakini
sebagai milik para nelayan Makassar.
Benda-benda
peninggalan tersebut berupa tempat penggorengan ikan, tempat memasak,
dan miniatur kapal atau perahu orang-orang Makassar zaman dulu. Namun,
benda-benda itu sudah tak utuh lagi karena telah ada yang lapuk dimakan
usia.
Di
dalam museum tersebut, juga ada beberapa gambar yang menjelaskan
saat-saat awal kedatangan perahu nelayan Muslim Makassar. Michael
Pickering, kurator, yang menjadi pemandu rombongan wartawan Indonesia,
memberikan sejumlah pejelasan. Pickering menggambarkan beragam kehidupan
penduduk Aborigin sebelum kedatangan nelayan dan pelaut Makassar,
hingga akhirnya mereka belajar dari para Muslim Makassar ketika telah
tiba di wilayah pesisir Australia.
Sumber
resmi Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia menyebutkan,
orang-orang Makassar ada pula yang melakukan pernikahan dengan warga
Aborigin. Setelah sekian lama menetap dan berketurunan, orang-orang
Makassar itu ada juga yang meninggal di Australia.
Beberapa
lokasi pemakaman orang-orang Makassar, jelas Pickering, bisa ditemukan
di sepanjang garis pantai Australia. Amin Hady menambahkan, selanjutnya,
agama Islam masuk ke Australia melalui perantaraan Muslim asal Timur
Tengah.
No comments:
Post a Comment